Thursday, 30 March 2017

Catatan Perjalanan KI Pacitan 2 (part 1)

Dipagi yang cerah, tanggal 7 maret 2017 jam 7.53 am, smartphone import ku bergetar, menandakan ada notif dari salah satu apps, yakni WhatsApp. Tak ada nama, namun no baru, +62877-xxxx-xxxx (tebak sendiri ye). Langsung ku buka dan tara.. ini bunyi chatnya.

Selamat Pagi kak,
Saya Nxxxxx, Panitia Kelas Inspirasi Pacitan 2 bermaksud menanyakan kesediaan kakak untuk ikut bergabung dalam grup WhatsApp Rombel 10 SDN Watukarung.
Mohon Konfirmasi kesediaan untuk masuk grup tersebut.Terima Kasih.
Salam hangat jabar erat
“Berbagi inspirasi di Pesisir Negeri.

Baru ngeh saya, beberapa waktu lalu saya mendaftar untuk mengikuti kegiatan kelas Inspirasi Pacitan 2. Dimenit yang sama, 7.53 am langsung ku jawab, “Siap”. Singkat padat n jelas. Hahaha

Foto Bersama dg  Bupati Pacitan , Guru dan Siwa SDN Watukarung

Skip skip

Pokoknya setelah itu langsung dimasukan ke grup Rombel 10 oleh panitia.
Dalam grup, seperti biasa, perkenalan, bla bla bla. Pokoknya ngbrol ngalor ngidul.
Ga perlu ye ane ceritakan panjang lebar. Intinya, pada awalnya ada 4 relawan panitia, 9 relawan inspirator (sebenarnya 10 tapi no confirm dari 1 relawan), 6 dokumentator.

Nih ane cerita tentang SD baru nanti kakak relawan yang gokil gokil lah.

Tentang SDN Watukarung

SDN Watukarung itu berada didesa watukarung, kecamatan Pringkuku, Kab Pacitan. Prov Jawa Timur. Kalau searching di Google, nanti ketemu dg yang namanya Pantai Watukarung. Jaraknya sekitar 10 menitan.

SD nya rapi, bersih, unik, bersahaja, pokoknya bagus lah. Bahkan ane sempat baca jurnal penelitian yang mengambil SDN ini sebagai subject penelitian, mau tau apa, googling aja di Yahoo..wkwkwk

Jumlah siswa 127 dengan Guru lebih dari 1. Ada cerita dari guru yang sudah mengabdi selama lebih kurang 32 tahun dan beliau adalah pak sucipto, sang Kepala Sekolah, Nahkoda yang membawa arah dan jalan SDN Watukarung. Dan beberapa guru lain yang PNS dan guru muda. Ada lho ibu2, ane lupa namanya, beberapa bulan lagi purna tugas alias pensiun.

Upacara bendera hari senin pagi, Ketua Rombel sedang meperkenalkan semua relawan dihadapan Siswa dan Guru SDN Watukarung di Halaman SDN Watukarung, Senin 27 Maret 2017

Jasamu guru tidak terbalaskan. Pahlawan tanpa tanda jasa. Mengajar didaerah pedalaman dengan segala kelebihan dan keindahan, kenapa ane ga bilang keterbatasan, karna emang SD nya berlebih dan indah utk dinikmati. Udara segar, matahari cukup, bebas polusi, anak2 yang masih ramah, tanpa pegang gadget, dst.

Bagian sekolahnya terdiri dari ruang kelas, ruang guru, UKS, Mushola, gudang, Perpus, WC dan dapur, eh halaman dan parkiran juga ada, plus ditambah kantin. didepan kelas ada tempat cuci tangan. bahkan dilengkapi dg sarana olahraga, seperti voli maupun futsal atau sepak bola. Semua terawat dengan baik. Perpust juga ramai lancar, dan ada computer di sudut ruangan. Ruangan kelas sebagain besar masih menggunakan papan tulis hitam dg kapur tulisnya. Perpustakaan yang ramai dipenuhi siswa.

Kalau ditanya signal dan Jaringan.. Provider disana telkomsel, bukan promosi ya, soale provider lain ga muncul signalnya. Internet ? ada, pakai kartu telkomsel dg jaringan E. Listrik? Adalah, udah hebat koq pacitan, sampai pinggir pantai pun terang. Gadis desa bro? Hah hasyem ni, pertanyaan macam apa itu.. ga ada… Pekerjaan? Lah masih Tanya, orang dari pantai aja sudah deket, masih Tanya pekerjaanya apa… ente kira2 sendiri lah. Pertanyaan terakhir bro. Opo meneh?. Itu kaka panitia yg sms ente cantik ga? Lah ini bocah, sini ane jitak. Jelas cantik dengan senyum merekah. Yang cowok jg iya, ganteng maksudnya.. Peace bro. Udah ye……

Info, pagi itu sempat ngbrol dg wali murid, tepatnya jam 5.30 – 5.45. ternyata ni sekolah tiap hari siswanya berangkatnya pagi. Jam 6.30 sudah harus berada di sekolah. Kalau ada yang telat 1 or dua siswa itu wajar. Jam 6.45 sudah mulai upacara. Jam 7 mulai kegiatan belajar mengajar.

Ane kira cukup ni masalah SD nya.

Skip masalah SD ya.

Ni sekarang bahas relawan, awas Tanya yang aneh – aneh ente.

Relawan


Dari bahasan digrup, terpilih ane sebagai ketua rombel, mba astri sukma sebagai penanggung jawab, mba vike sebagai sekretaris alias notulen, dedek tifa sebagai bendahara. Ini kalau nagih, pada diem dan keluarin dompet langsung. Padahal dia ga da marah, malah senyum. Senyumnya itu lho, meluluhkan kita utk segera bayar iuran, hhhee peace dedek tifa.

Foto2 relawan dg kepala sekolah saat briefing di Kota Pacitan, Sabtu, 25 Maret 2017. (tidak semua relawan hadir)

Bro, nama ente siapa? Eh iya, belum ngenalin nama ya… wkkwkw

Nama choirul, status single bentar lagi menikah habis lebaran, profesi penerjemah, freelance, penulis, educator, pengusaha muda, calon dosen, calon papah muda, dst. Udah ye…. Eh asal ente darimana? Ane dari Pangkalan Bun, Kalteng. Tapi domisili di Jogja, lg nyelesain S2 ane di UNY, prodi Linguistik Terapan konsentrasi penerjemahan. Tanya ape lagi… nikah ame siapa bro habis lebaran? Yeilah, jitak juga ente ni.. ada lah pokoknya, ntr tunggu undanganya. Jiiaaah pakai rahasia segala, kan ada tu pertanyaan, “syarat nikah niku naming kalih. Kalih sinten?”. Wkwkwk … senangnya ente bully ane.. mbuh lah, serah ente aja…. ya udah ane lanjut ye.

Nah dari 9 relawan, seleksi alam hingga tersisa 8 orang. Relawan panitia, masih tetap 4 orang. Relawan documenter dari 6 orang sisa 3 orang, seleksi alam disertai dengan cerita unik dan asyik didalamnya. Apa itu, rahasia, ga perlu ente tau.. urusan dalam negeri, pokoknya seleksi alam.

Ane kenalin relawan panitia dulu ya.

Relawan Panitia

Yang paling kece badai, gokil, mba astri sukma namanya, udah kerja di dinkes, alumni BK UAD. Orangnya gaul, cerewet ga terlalu, naik motornya ngebut, suka malu – malu kalau digodain, tegas dan berwibawa, tapi ga gigit koq, dan yang terpenting perhatian kepada kaka relawan dan tanggung jawabnya.. peace mba astri…

Relawan panitia yang memakai baju merah
Yang kedua ada mba nandra aryani. Sudah bekerja di salah satu SMP di Pacitan. SMP apa bro, ente tau ga? Rahasia, bodo amat. Kerja apa bro? jadi guru lah, banyak nanya ente. Sama kayak mba astri, alumni BK UAD. Senyumnya manis dengan bibir merahnya menghias plus suaranya lembut, masih gemukan mba astri kelihatanya, orangnya gokil, suka bercanda dan dibecandain, perhatian kepada semua relawan, penuh tanggung jawab dan dedikasi,  dll, peace ya mba nandra...

Selanjutnya, Mba Tifa R, panggilan dedek Tifa. Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan, udah semester 6. So, jangan dipanggil dedek dong ka.. imut, manis, badanya kecil jadinya dipanggil dedek, paham bahasa jawa tp susah ngucapinya, ibu bendahara dan sudah sempat disinggung didepan, cocok dijadikan ibu utk anak2 (yg dua diatas jg iya), ni peace ya pokoknya dedek tifa.

Terakhir, ada mas Mar Hendriawan alias moko, ane nobatkan sebagai relawan panitia rombel 10 yang paling ganteng. Sama kayak dedek tifa, masih mahasiswa semester 6 di STKIP PGRI Pacitan. Orangnya luwes, gaul, mudah bergaul, senyumnya manis cyiin, putih dan ganteng dech, tinggi dan proporsional, hehehe ini buat gadis2 yang mau jadikan mas moko sebagai imam rumah tangga. Mas moko peace… Ini nanti kalau ane sudah lulus trus daftar di kampus mereka berdua, jadi dosen, asyik kayaknya.

Ini ane habis ngusilin relawan panitia, giliran relawan dokumenter yang mau ane usilin. Sebelumnya ane minta maaf ye,, peace kaka kaka

(Baca : Definisi Kearifan Lokal)

Relawan Dokumentator

boleh dibilang, mereka bertiga ini sangat tangguh dan kuat. mampu menghadapi seleksi alam yang ketat, bayangkan, dari 6 orang awalnya, tersisa 3 orang.

Yang pertama ada mas Iwan, udah kerja di Samarinda Kaltim, tapi aslinya dari gunkid, Yogya, dekat Sri Gethuk Waterfall, ntr kesana yuk rame2, pengen jalan2 n camping lagi. Sekilas orangnya ganteng koq, ga putih tapi coklat eksotis sama kayak ane, rambut pendek, religius, baik hati, perhatian dengan semua relawan ampe2 semua difoto, ringan tangan buat bantu, duh apalgi ya bro… bingung ni… intinya tanpa ada mereka2 ini, gada foto2 kami ini.. suram bro tanpa mereka...

Foto pagi sebelum menuju SDN Watukarung saat hari Inspirasi

Yang kedua, ada mba lulu, sebagai videographer. Nah ini ane nobatkan sbg relawan dokomentator tercantik di Rombel 10 SDN Watukarung. Mahasiswa komunikasi di UMM, semesternya jangan disebut ya. Pokoknya sebentar lagi kita doakan lulus dan wisuda, balapan kita mba. Mba lulu ni asli dari Makassar. Uang panai bro? eh kenapa ni muncul uang panai ente, udah ga usah bahas itu, langsung ke orang tuanya, kalau cinta, apapun diusahakan, iya toe.. masak cuma gegara uang panai mundur ente. Mba lulu ni baik orangnya, ga suka difoto sebenranya dan lebih suka foto n video, orangnya baik dan perhatian, punya prinsip kuat, serius dan pintar berkomunikasi, dst.

Terakhir ada mas jihan. Kalau pertama lihat mas jihan, bisa kesemsem kalau cewek. Ente bro? ane cowok, jelas gak ah, ngaco ente. Asli trenggalek dia. Pandai humor dia. Pokoknya, kalau gada dia, bisa sepi ni rombel. Pintar buat kopi, kalau masak ane kurang tau. Orangnya baik, suka ngasih boom like, awasi ya IG kalian, hahahaha.

Foto bersama relawan, guru dan Siswa

Udah ye, cukup dulu ane tulis KIPAC 2 Part 1 nya. Part 2 nya nyusul buat ngusilin relawan pengajar. Rencana mau ane tulis hingga 3 part. Ane mau ngerjakan thesis dulu.

Kepada semua relawan ane ucapakan terima kasih tiada tara dan mhn maaf ane nulis ini, tidak lain dan tidak bukan hanya sekedar untuk melepas kangen ane pada kalian semua, terutama kamu… iya kamu….  Tidak ada maksud menghina tapi utk bernostalgia dg semua kenangan.

Semoga dilain waktu kita masih bisa bersua lagi.

(Baca : Catatan Perjalan KI Pacitan 2 Part 2)

Yogyakarta, 30 Maret 2017

Choirul Fuadi, S.Pd.I

0 komentar:

Post a Comment