Ku tatap layar laptopku.
Termenung tiada kata. Perlahan tanganku bergerak dan mulai memegang mouse
laptopku. Kugerakkan mouse perlahan. Kursor perlahan mengikuti gerakan santai
tanganku. Lalu kursor mendarat di shortcut aplikasi browser. Kupandangi gambar
browser berwarna warni berbentuk bulat. Takut untuk membukanya. Entah hal apa
yang membuatku takut.
Setelah sekian lama berjibaku
dengan pikiran sendiri, akhirnya kuberanikan tekad untuk membuka browser
tersebut. Klik bunyi mouse diiringi dengan terbukanya browser. Kupandangi
sejenak beranda browser dan menyisakan homepage warna putih dengan tulisan
besar yang tidak asing lagi dipikiranku, “Google”.
Ohhhh ini lagi mesin pencari
raksasa didunia. Apapun ada didalam sana. Halal haram, baik buruk semua
tersimpan. Tergantung kita akan pilih mana. Kita mencari atau kita akan dicari.
Kita yang menuntut atau kita akan dituntut.
Laptop dan kerta |
Menyesal rasa setelah membuka
browser ini. sesak dan penak didada ini. apa yang harus kulakukan selanjutnya.
Kupandangi dan terus kupandangi. Centi demi centi layar ini. mencoba klik
sesuatu, dua angka, tiga angka, kemudian kuhapus. Ah, apa ini… koq aku bingung
dibuatnya.
Jari jemariku terhenti dihuruf
“F”, ah apa yang keluar? Sudah bisa ditebak, situs jejaring sosial yang paling
sering digunakan manusia dan menjadikan pembuatnya terkenal di seantero jagad
raya. Ya, kini aku turut menikmati hasil buatanya.
Setelah beranda Facebook terbuka,
semakin menyesal aku. Bukan karna apa-apa, karna kuyakin, setelah terbuka maka
akan kubenamkan wajahku lama di alam Facebook ini. hingga melupakan hal lain
yang akan dikerjakan.
Kubaca satu persatu postingan dan
status orang. Mulai dari sedih, senang, pencitraan, dll. Ah, percayalah kawan,
hal itu bisa mempengaruhi orang lain kawan. Status membenci seseorang, maka
secara tidak sadar kita akan turut memperolok orang lain. Ohhh tidak….
Ada status salah seorang kawan,
bercita-cita setinggi langit. Ah sudahlah kawan, semua orang punya hal yang
sama. Disatu sisi, menghibur dan memotivasi diri agar melesat secepat kilat.
Tapi disisi lain, orang akan iri dengan hal itu. Ohhhhhh hati-hati kawan, kawan
bisa jadi lawan.
Satu hal yang bikin sedih dan
sekarang yang aku alami. Dan membuatku termenung sepanjang hari. Apa yang bisa
kulakukan dengan diriku. Aku hanya seorang mahasiswa biasa. Setelah lulus,
ohhhh tidak, aku akan jadi pengangguran bertitelkan sarjana. Sedih, sangat
sedih kawan.
Apalagi saat umur sudah mencari
angka 24. Beban dipundak semakin berat. Ditambah lagi sudah ada yang menunggu
dikampung sana. Jangan salah sangka ya…. Pasti dikira pacar…. Yang pasti
keluarga… keluarga calon mertua…hehehhe
Facebook, ku baca satu persatu
status tulisan orang. Dari awal hingga akhir, dari atas hingga bawah. Tak puas,
kuulangi lagi. Beri like dan comment sesekali. Menulis dan komentar distatus
orang layaknya yang paling pintar.
Tak terasa, berjam-jam telah
kuhabiskan didepan facebook. Hingga larut aku dibuatnya. Tumpukan buku dan
tugas tak kuhiraukan.
bersambung.......
Gelisah ku di akhir pekan part II blom ada yah sob?
ReplyDeleteSiap sop. Nanti segera menyusul
ReplyDelete