Perkenalkan, namaku choirul
fuadi. Aku berasal dari sebuah desa kecil didaerah Pangkalan Banteng, kabupaten
kotawaringin barat, Kalteng. Aku adalah seorang mahasiswa jurusan tarbiyah,
program studi Tadris Bahasa Inggris, STAIN Palangka raya. Aku sekarang sudah
berada di semester 6. Dengan semester ku sekarang, aku jadi mahasiswa yang
lumayan sibuk dengan beragam kegiatan. Aku sendiri adalah salah satu senior di
asrama putra STAIN Palangka Raya. Jumlah kami ada 9 orang, sehingga kami
dijuluki tim 9 oleh pembina kami.
Motivasi ku menjadi senior
adalah untuk mengabdikan diri kepada kampus, agama, negara serta berbagi ilmu
dengan teman-teman mahasiswa baru. Ilmu yang kita dapat jika tidak diamalkan
maka akan hilang, begitu pikirku. Sebenarnya saat itu aku sedang dalam
sibuk-sibuknya dengan kuliah maupun organisasi. Tapi ketika aku melihat
pengumuman tentang penerimaan senior untuk asrama Ma’had al-jami’ah yang baru,
aku langsung tertarik untuk mendaftar. Berbekal dengan ilmu yang ada, akhirnya
aku putuskan untuk mendaftar. Syarat untuk menjadi senior pun mudah, salah
satunya cukup mengusai salah satu bahasa (Arab atau Inggris) dan bisa berbicara
dengan kedua bahasa itu meski pasif.
![]() |
My self when was in undergraduated of STAIN Palangka Raya |
****
Hari itu, aku dan arifin
pergi ke ruangan PK3 untuk mendaftar. Ternyata baru ada satu orang yang
mendaftar. Dalam hati, pasti bisa diterima ini. Tapi, ternyata ada tes terlebih
dahulu sebelum jadi senior. Beberapa minggu kemudian, tiba saatnya, yakni tes.
Aku buka pintu dan kulihat ada dua orang yang siap mengetes diriku, mereka
adalah Mr.Eka dan Mr.Luqman. Dalam hati berkata, mungkin mereka akan memberikan
sejuta pertanyaan dan ujian.
Dengan membaca bismilah,
langsung saja ku buka pintu dengan tangan gemetar, kemudian kumasuki ruangan
dengan hati dag dig dug. Ternyata benar, mereka memberiku sejuta pertanyaan.
Pertama, mereka menyakan tentang motivasiku. Setelah itu tes bahasa (aku
disuruh cerita mengenai keluarga, dalam bahasa inggris tentunya). Setelah itu,
tes membaca al-qur’an. Huft, alhamdulillah, selesai sudah ujiannya. Aku
merupakan salah satu dari 40 pendaftar untuk menjadi calon senior di asrama
putra.
****
Setelah Liburan semester 4
berakhir, kami kembali ke palangka raya. Aku mendapat kabar bahwa aku terpilih
menjadi senior. Dari 40 orang pendaftar,
ternyata hanya dipilih 24 orang saja. Terdiri atas 9 senior laki-laki
dan 15 senior putri. Aku kemudian pindah
rumah, yakni asrama. Kami para mahasiswa putra menempati asrama ulin nuha yang
dulunya merupakan asrama yang hanya untuk mahasiswa bahasa inggris. Sedang,
untuk mahasiswa putri mereka menempati asrama baru yang bangunanya kayak hotel
bintang 4. Besar, luas dan 4 lantai lagi. Serta terdapat 2 kolam didepannya.
Kami cukup iri dibuatnya, tapi bersyukur karna meski bangunan ini sudah ada
sejak dulu, tapi baru 2 bulan yang lalu selesai dipugar.
Saya dan senior putra yang
lain sudah bertempat tinggal diasrama lebih dulu dari mahasiswa baru. Kami
mengatur kamar dan mempersiapkan untuk menyambut mahasiswa baru yang akan
tinggal disini. Mereka adalah baihaki, ajahari, iswan, syamsu, arifin, zainuri,
ahmada dan mitra. Saya dan baihaki menempati kamar yang sama, yakni kamar
didekat koridor dan wc.
Banyak cerita yang terjadi
dikamar ini. Awal-awal dulu, kamar kami sempat terkena banjir hingga beberapa
hari. Hal itu terjadi, karna sebelah kamar kami adalah wc dan dinding penyekat
itu ada lubang kecil sehingga air bisa masuk ketika air di penampungan kamar
mandi penuh. Semua lantai dan barang-barang kami pun terkena air. Kami tidak
sempat menyelamatkan barang-barang itu karna kami masih dimasjid. Selama beberapa
hari kami mengungsi ke kamar senior lain. setelah dinding itu diperbaiki, kami
pun bisa kembali ke kamar kami lagi.
***
Malam itu adalah malam yang
paling berkesan. Malam itu adalah malam pemilihan ketua asrama putra. Seluruh
senior asrama putra berkumpul di kamar ku. Iswan dan Arifin memilih menjadi
seksi bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Baihaki memilih menjadi seksi kebersihan.
Syamsu memilih menjadi seksi keamanan. Mitra memilih menjadi seksi minat dan
bakat. Zainuri memilih menjadi bendahara. Ahamda memilih menjadi seksi
keagamaan. Tak mau kalah, aku pun memilih menjadi senior. Hemmm... tinggal satu
jabatan lagi nich, yakni ketua asrama. Dan senior yang belum dapat jatah adalah
ajahari.
![]() |
Sometime we need a refreshing |
Awalnya dia menolak, setelah
melalui perdebatan yang panjang akhirnya dia mengalah dan terpilihlah ajahari
nurohman sebagai ketua asrama putra untuk satu tahun kedepan. Dimalam itu kami
menyusun program kerja tentang apa yang akan dijalankan untuk kegiatan di
asrama. Malam itu, kami bercerita tentang banyak hal hingga larut.
Malam berikutnya, Kami iuran
untuk membeli sayuran. Kemudian kami bersama-sama memasak didapur. Setelah itu,
kamipun makan bersama. Sungguh moment yang tak terlupakan. Kapan lagi kita bisa
seperti itu? sebenarnya saya dulu punya kenangan seperti itu. cerita itu
terjadi ketika saya masih menjadi yunior di asrama ulin nuha (waktu semester 1
dan 2). Kami sering makan bareng, bahkan sahur untuk puasa senin kamis pun
bareng.
***
Hari itu adalah titik awal
semua kegiatan dimulai. Ya, hari ini kita ada ceremony untuk membuka kegiatan
kita secara resmi. Mulai dari seksi bahasa samapai olahraga. Kegiatan itu
dipimpin langsung oleh pak Eka selaku pembina kami. Selain membuka secara
resmi, kita juga sekalian sosialisasi mengenai kegiatan kita di asrama.
Ooo iya, kita juga diberi
kesempatan lho untuk memperkenalkan diri. Terdengar suara gemuruh tepuk tangan
memenuhi ruangan tempat kami melakukan kegiatan yakni di Aula utama STAIN
Palangka Raya. Rasa wibawa tumbuh didada. Kami berjalan dengan tegap tapi
santai menuju meja depan. Kemudian ‘time to show’, satu persatu kami
memperkenalkan diri kami masing-masing.
Setelah itu, diasrama kami
mulai dipanggil brother. Rasa saling menghormati kami bentuk agar tidak ada
rasa benci diantara kita. Kami pun mulai menjalankan program kerja itu satu
demi satu. Ooo, saya ucapkan terima kasih kepada member kelompok pertama saya,
yakni kamar no 8, 12 dan 14. Mereka itu adalah orang-orang yang sungguh luar
biasa, meski ada dari mereka yang membandel. Semoga saja bisa menjadi lebih
baik lagi.
***
Hari-hari berlalu, program
kerja dari kami sendiri maupun dari pembina mulai kami jalankan. Kami mulai
memakai bahasa Inggris dan Arab. Bila
adzan subuh berkumandang, kami berangkat ke masjid sama-sama dan begitu juga
adzan magrib. Meski kegiatan di asrama lumayan banyak, tapi itu tidak
mengganggu jadwal kuliah maupun yang lainnya. Malahan kita dapat banyak manfaat
dan ilmu jika kita dapat mengikutinya dengan baik dan juga kita harus pintar
mengatur waktu.
Bangun pagi-pagi, kemudian
membangunkan yunior kami. Itu merupakan rutinitas pagi kami. Jika hari itu
adalah senin dan kamis, maka kami akan melaksanakan shalat tahajud berjamaah.
Setelah shalat subuh, kita membaca al-qur’an sekitar 10 menit. Setelah itu, lanjut
dengan pemberian vocab. Vocab nya gak lama koq, sekitar 15 menit. Setelah itu
teman-teman sudah bisa melaksanakan rutinitas yang lainnya.
Pada awalnya, kegiatan
diasrama diikuti oleh para yunior dengan baik. Mereka mengikuti semua yang
telah terjadwal. Ketika magrib, subuh maupun isya, masjid selalu penuh dengan
jamaah yang kebanyakan adalah mahasiswa yang tinggal diasrama. Namun lambat
laun, mereka mulai membandel (maklum, baru jadi mahasiswa). Meski begitu kami
para senior tidak patah semangat. Kami terapkan strategi absensi. Bagi yang
melanggar akan mendapat hukuman. Mereka jadi bisa bangun pagi. Mungkin karna
terpaksa atau takut dengan hukuman kami yakni masuk ke mahkamah bahasa.
Bagi kami sendiri, mahkamah
bahasa sebenarnya adalah sarana bagi mereka untuk lebih meningkatkan kemampuan
berbahasa mereka. Baik dalam bidang kosakata, cara membaca maupun percakapan.
Namun hanya sedikit yang mau menurut. Bahkan sebagian dari mereka kabur dan
tidak mau mengikuti mahkamah bahasa.
Pagi-pagi sekali, sebelum adzan
subuh berkumandang, kami para senior yang mendapat giliran piket telah berjaga
di pos satpam. Kami menerapkan hukuman jika para yunior telat kemesjid atau tidak mengisi
absen maka hukumannya adalah dengan mahkamah bahasa. Begitu juga adzan magrib,
kami melakukan hal yang sama. Hasilnya mereka banyak yang lari-lari untuk
datang kemesjid. Tapi tetap saja masih ada yang telat maupun tidak shalat
dimasjid. Hari berikutnya, kami bekerja sama dengan para yunior untuk saling
membangunkan ketika subuh. Sungguh kerja sama dan kekeluargaan yang baik.
***
Hari minggu adalah jadwal
kami bekerja bakti. Kami saling gotong royong membersihkan asrama. Mulai dari
depan, samping, koridor maupun belakang asrama. Baihaki selaku seksi kebersihan
mengatur posisi kami. Ada yang dapat tugas membersihkan wc, ada yang mengepel.
Pokoknya hari itu semua bekerja sama demi terciptanya kebersihan dan keindahan
asrama.
Hal yang tidak terlupakan
adalah setelah kerja bakti, kita makan wadai dan minum ala kadarnya bersama.
Meski cuma sederhana tapi terasa nikmat dan terasa sekali suasana
kekeluargaannnya. Sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama. Eh iya, satu
lagi. Ingat ketika setelah kerja bakti, kita buat es kelapa muda. Jasmin yang
mendapat tugas memetik kelapa mudadibelakang asrama. Dia itu sungguh berani.
Pohon kelapa setinggi itu, berhasil dia panjat.
***
Malam itu adalah malam
minggu. Saya ingat betul malam itu. ketika itu ada pertandingan bola. Akhirnya
kegiatan mingguan kami ganti dengan nonton bareng. Lagi-lagi membuat es. Banyak
kami buat. Malam itu sungguh spesial karna kami mengundang pihak kampus. Karna
bapak ketua STAIN sedang ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, maka di
wakilkan oleh bapak Harles Anwar, M.Si selaku pembantu ketua III. Beliau datang
untuk memberikan sambutan dan membuka acara nonton bareng itu.
Malam itu begitu meriah.
Sejenak melupakan beban dan tugas kuliah. Malam minggu memang ajang bagi kami
para mahasiswa untuk bersantai dan mengurangi beban pikiran yang terus diguyur
oleh setumpuk tugas maupin makalah. Kami menonton bola pun sampai malam. Kami
nonton bareng di teras asrama yang khusus dibuat jikalau ada kegiatan. Setelah
selesai menonton, kamipun kembali kekamar masing-masing dan bersiap tidur.
***
Kala itu, Dema STAIN Palangka
Raya akan melakukan kegiatan Seminar Internasional. Mereka mengundang beberapa
pemateri dari luar kalimantan. Yakni bang avin nadhir dari Indocita fundation
dan leoni seorang native speaker dari jerman. Yang hebatnya lagi, mereka lebih
memilih tinggal di asrama mahasiswa ketimbang di hotel. Kami banyak dapat ilmu
dari bang avin. Bang avin adalah seorang motivator yang sudah mengisi acara
motivasi diberbagai kota di Indonesia.
Malam itu, kami sempatkan
untuk bisa berbincang-bincang dengan bang avin. Kami membuat acara di teras
yang biasa kami gunakan untuk kegiatan. Bang avin memberikan banyak pengalaman.
Acara itu dipandu oleh ahmada selaku seksi pendidikan. Sedangkan saya, sibuk
dengan kesibukan saya yakni jepret-jepret kamera sambil mencari gambar yang
bagus untuk keperluan dokumentasi.
Kegiatan pertemuan dengan
bang avin malam itu berjalan dengan lancar. Mereka banyak bertanya tentang
masalah-masalah yang merka hadapi. Mungkin ada juga yang curhat. Malam itu
sampai jam 10 malam lebih. Hari berikutnya setelah kerja bakti, bang avin
bergabung bersama kami dan kami foto bareng. Sungguh pengalaman yang luar biasa
yang kami dapat secara gratis dari seorang motivator seperti bang avin. Aku
berharap bisa bertemu lagi dengannya.
***
Pagi ini tidak seperti pagi
yang biasanya. Kami para senior yang biasanya bangun pagi, entah kenapa pagi
ini kami semua kesiangan. Kami bangun hampir jam 5.30 pagi, sehingga telat
shalat subuh. Yang paling memalukan lagi adalah yang membangunkan kami adalah
mr.Eka selaku pembina kami. Mungkin beliau heran karna salah seorang dari kami
para senior tidak ada satupun yang kemesjid. Hemm, kira-kira kenapa yach?????
Malam itu, aku begadang.
Baihaki juga iya. Kami dapat tugas banyak. Kami lembur sampai hampir jam 12
malam. Pagi itu, senior yang lain telah bangun untuk shalat tahajud. Setelah
shalat tahajud kemudian tidur lagi. Selain rasa kantuk yang sangat, saat itu
hujan juga turun. Rasa kantuk dan hawa dingin menyerang kami. Alhasil, kami
semuapun terlelap dalam tidur. Sungguh pengalaman yang tidak boleh terulang
lagi. Apapun yang terjadi kami tidak boleh bangun kesiangan lagi.
***
“Mandi-mandi”!!! Terdengar
suara dari salah satu sudut ruangan. Ya, ruangan dengan lorong yang kecil itu
selalu penuh sesak orang-orang yang mau mandi. Antri dengan banyak orang yang
akan mandi. Antrian panjang itu seperti orang yang mau beli BBM. Mereka dengan
sabar mengantri dan menunggu giliran mereka tiba meski tidak ada nomor antri.
Pemandangan ini selalu bisa
kita lihat saat pagi dan sore, yakni saat akan kuliah dan saat menjelang adzan
magrib. Pada saat itu, mereka tengah sibuk-sibuknya mandi. Suasana ramai, ada
yang mengobrol, ada yang bercanda, ada yang mendengar lagu. Riuh dech. Sesekali
ada senior yang datang mengontrol ketika mereka yang sedang mengantri. Sebagian
dari mereka mandi diluar yakni dibawah pancuran.
Karna sakingnya banyaknya
antrian, tak banyak dari mereka yang telat datang kemesjid saat magrib. Kalau
untuk pagi, gak tau ada yang telat masuk kelas atau tidak? Atau mungkin mereka
malah tidak mandi? Jawabnya ada diatas sana, atau coba tanya pada rumput yang
bergoyang. Apapun jawabannya, itu adalah sebagian dari memori kenangan indah
kita yang tak akan terulang untuk kedua kali.
***
Banyak kegiatan diasrama.
Sudah sekian lama kami tinggal bersama. Tinggal seatap dengan rasa senasib
sepenanggungan. Ada banyak hal yang terus terukir dihati. Banyak hal lucu,
menjengkelkan dsb yang masih diingat dalam memori ini. Mungkin dalam‘short
term-memory’ (ingatan jangka pendek) atau bahkan ‘long term-memory’ (ingatan
jangka panjang). Yang jelas semua akan selalu terukir dan terhias dalam hati
setiap orang yang pernah tinggal di asrama.
Layaknya budaya huma betang
(rumah betang), kami tinggal satu dengan yang lainnya dengan akrab. Bila ada
perselisihan, sebelum mencapai atau sudah mencapai berkelahi kita dapat
menanganinya dengan hati dingin sehingga tidak ada rasa dendam dilain hari.
Kami juga saling berbagi dengan yang lain. selain itu, teman merupakan tempat
untuk curhat dan pinjam-meminjam. Pokoknya semua ada disini. Tempat yang tidak
akan pernah terlupakan sepanjang hayat dan akan selalu terkenang.
0 komentar:
Post a Comment