Nikah Nunggu mapan atau Nikah sambil cari Mapan?
Muncul pertanyaan apakah nikah nunggu
mapan atau nikah biar mapan? Ada yang bilang, ah aku nikahnya ntar aja
kalau sudah mapan. What? Apa definisi mapan itu? Apakah mapan itu sudah ada
rumah, gaji berlimpah, mobil dan segala fasilitas dunia? Atau ditambah dengan
bekal ilmu akhirat?
Nikah nunggu mapan atau nikah biar mapan |
Disisi lain ada yang berkata “Nikah itu
biar mapan”. Alasanya, perkara nikah itu adalah sesuatu hal yang harus disegerakan, apabila sudah terlihat mampu. Apalagi ditambah, jalur rezeki itu salah satunya adalah rezeki dari menikah.
Kira – kira jika ada frasa Nikah nunggu mapan atau nikah biar
mapan?
Hmmm. Mari kita tengok definisi mapan menurut
KBBI. Kata ma·pan (adjective) berarti mantap
(baik, tidak goyah, stabil) kedudukannya (kehidupannya): cth penggunaan kata
mapan : dia yg dulu lontang-lantung, kini hidupnya telah mapan-;
Jika berubah menjadi kata benda menjadi ke·ma·pan·an yakni hal
keadaan mantap; kepuasan dng diri sendiri.
Jadi bisa disimpulkan bahwa mapan atau kemapaman
ukuranya ya diri sendiri. Kata orang, hidup itu wang sinawang. Alias kadang ga
sesuai yang orang lihat. Liat kerja honor di sekolah, eh tahunya gajinya kecil.
Bisa jadi, ayahnya horang kahya, jadi ga usah pusing. Ataupun sebaliknya,
intinya ada pada diri sendiri.
Baca: Nikah itu enak lho, ngapain nunggu lama?
Tips agar lancar akad
Ada yang berkata, aku mau nabung dulu. Apakah
salah, tidak? Pilihanya ada pada diri sendiri. Sekali lagi, pilihanya ada pada
diri sendiri. Yang jelas, ketika ngomong mapan, secara tidak langsung langsung
membayangkan masalah ekonomi, kesiapan ekonomi. kita lihat ilustrasi dibawah
ini.
Bagan A. Nikah nunggu mapan. Catatan disini
adalah punya rumah, mobil, resepsi dengan gaji 3 juta perbulan. Maka
ilustrasinya seperti diatas.
Bagan B. nikah sambil cari mapan. Catatanya,
rumah ngontrak, mobil masih berhemat.
Baik kiri dan kanan sama – sama ada plus minus.
Tergantung bagaimana menyikapinya.
Namun, selain alasan dunia, atau masalah harta,
ada hal yang lebih penting utk menyegerakan menikah. Yakni, nafsu. Melalui
nikah, kita bisa mengekang nafsu. Nafsu untuk sex misalnya. Nafsu soal berburu
gadget atau beli barang. Meski sudah tekad kuat untuk menabung, ngiler juga
lihat teman punya smartphone bagus. Disini, agar kita lebih terarah.
Selain itu, menikah juga sarana utk ibadah. Apa
– apa ibadah. Masakin suami, ibadah. Jima dg istri, ibadah. Kerja untuk istri,
ibadah.
Point penting lainya adalah tetap
berpenghasilan. Yakin saja, istri bisa menerima bahkan mau membantu ekonomi
keluarga, asal suami bersikap terbuka dan tanggung jawab. Jangan berleha atau
santai, namun tetap berjuang untuk mencari nafkah.
Kalau masih ingin menunggu mapan, setidaknya
punya penghasilan yang tetap dan tabungan cukup utk usaha, diiringi dengan
memperdalam ilmu agama dan dunia. Nanti, akan ada ilmu baru dalam rumah tangga.
Misal, harus pandai paku utk buat meja, betulin atap, nyemprot, bikin kue,
masak. Semua mesti dipelajari.
Baca:Wanita ini bikin bangkrut suaminya Miliaran RupiahCara tepat menjawab pertanyaan kapan nikah
Berpenghasilan tetap penting, agar dipernikahan
tidak pusing mikir uang. Tapi harus tetap dikelola dengan baik. Segede apapun
penghasilan, kalau besar pasak daripada tiang, maka akan roboh juga rumah itu.
Kecuali, jika rumah tsb diberi pertolongan, misalnya diberi tiang penyangga
tambahan.
Tapi, batasan umur mungkin perlu
dipertimbangkan. Karna akan ada garis lurus dimulai dari kita nikah hingga
punya anak dan anak tsb sekolah.
Akhirnya, pilihan nikah nunggu mapan atau nikah
untuk mapan adalah hak setiap individu. Faktor ekonomi adalah pertimbangan
utama dalam hal ini. Jadi tetap berpenghasilan dan jangan berleha atau santai.
Kerja kerja kerja.
0 komentar:
Post a Comment